Selasa, 01 Desember 2015

CARA MENANAM BIBIT DURIAN

 untitled11
Jarak Tanam minimal 7Meter x 7Meter paling ideal 10x10m.
  1. Buat Lubang dengan ukuran Lebar, Panjang, dan dalam kurang lebih 80-100cm
  2. Tanah galian di masukkan kembali ke lubang sampai rata dengan tanah (tujuanya supaya tanah dibawah lebih gembur)
  3. Letakkan bibit di atas lubang kemudian polibegnya dibuka menggunakan silet atau pisau yang tajam sehingga bibit  tidak banyak gonjangan selanjutnya bibit dibenamkan kurang lebih 15cm
  4. Timbunlah bibit menggunakan tanah setinggi polibeg. Pupuklah bibit dengan NPK dengan takaran 1 sendok teh yang dilarutkan dalam 10 liter air untuk 10 bibitdan semprot dengan gandasil D, yang dilakukan setiap 10 hari sekali.
  5. Kalau sudah ditanam kurang lebih 1 bulan dipupuk dengan pupuk kandang yang sudah matang (menyerupai tanah/yang sudah di fermentasi) yang ditaruh di sekitar tanaman dengan ukuran 1 gayung (jangan terlalu banyak). Lakukan setiap 3 bulan sekali
  6. Bila daun ada ulat, semprot dengan pestisida bisa pake Diazinon atau fastak (produk lain yang fungsinya sama)
Tehnik menanam dengan cara ditinggikan di atas permukaan tanah menyerupai gunung  sesuai pengalaman kita  :
  1. Pohonnya Lebih cepat besar
  2. Akan merangsang tumbuhny akar di atas permukaan tanah sehingga Akan merangsang terbentuknya percabangan yang  bagus sehingga berbuahnya akan lebih MAXIMAL
Lihat gambar di bawah ini :
duen

Cara Memelihara Tanaman Durian



DSC01264
Cara Memelihara Tanaman Durian – Budidaya Petani. Biasanya pemeliharaan tanaman durian  dilakukan dengan cara penjarangan dan penyulaman, penyiangan, perempelan, pemupukan, dll. Berikut ini adalah Cara Memelihara Tanaman Durian secara lengkapnya.

1) Penjarangan & Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan utk mencegah kematian durian agar tdk menghabiskan energinya utk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah & frekuensi pembuahan setiap tahunnya.
Penjarangan dilakukan bersamaan dgn proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dpt dilakukan dgn menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka & sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yg telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yg belum sempat dibuahi akan mati dgn sendirinya. Jumlah buah durian yg dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buah yg ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman & rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari pohon durian).

Cara Memelihara Tanaman Durian

musangking
Cara Memelihara Tanaman Durian
3) Pemangkasan/Perempelan
  1. a) Akar durian
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula tanaman tdk dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras & lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang & pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm & sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
  1. b) Peremajaan
Tanaman yg sudah tua & kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tdk harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tdk tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut dpt diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut dpt diokulasi. Cara okulasi cabang sama dgn cara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1 – 1,5 m atau 2 – 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tdk boleh terlalu dekat dgn tanah.
  1. c) Pembentukan tanaman yg terlanjur tua
Dahan-dahan yg akan dibentuk tdk usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik & dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tdk mengarah ke atas. Cabang yg akan dibentuk dibalut dgn kalep agar dahan tersebut tdk terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik & diikat dgn pasak. dgn demikian, dahan yg tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
4) Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk & unsur hara yg terkandung dalam tanah.
  1. a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dgn lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan utk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
  1. b) Jenis & dosis pemupukan
Jenis pupuk yg digunakan utk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yg tepat dpt membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan dgn NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dgn pupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dgn cara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman. Tanaman durian yg telah berumur =3 tahun biasanya mulai membentuk batang & tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
5) Pengairan & Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tdk boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yg baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dpt dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yg dikebunkan dgn skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yg cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase utk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yg baik, setiap 2 minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dgn dosis 1 cc/liter air & ditambah dgn Metalik dgn dosis 0,5 cc/liter air. Hal ini dilakukan utk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida yg digunakan adalah Basudin yg disemprot sesuai aturan yg ditetapkan & berguna utk pencegahan serangga. utk cendawan cukup melaburi batang dgn fungisida (contohnya Dithane atau Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
7) Pemeliharan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tdk memberikan unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT dpt membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan dgn petunjuk pemakaian yg tertera pada label yg ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.

Analisa Hasil Usaha Budidaya Durian

DSC01270
Durian Bawor merupakan durian unggulan dari Banyumas Jawa Tengah, durian bawor ini juga terkenal dengan nama Durian Montong Oranye, karena memang warna dagingnya yang Kuning keorenan, Rasa yang Manis Legit, sedikit pahit, daging Tebal, Biji Sebagian kempis, berata rata-rata 4-5kg. Terbesar bisa 12kg.
Usaha Berkebun Durian saat ini menjadi Trends Usaha di bidang Agrobisnis yang sangat Menjanjikan karena memang keuntungan yang di dapat sangat Menjanjikan.
Berikut ini saya sampaikan Hitungan Analisa secara Umum Budida Durian Bawor  data diambil dari semua pemilik kebun  didaerah banyumas jawa tengah),
1pohon umur 5-6th bisa menghasilkan buah kurang lebih 30buah. jika berat per buah paling ringan 2,5 kg  dan harga per kg buahnya Rp 20.000, maka 1 buahnya harganya Rp50.000 ,
kalau satu pohon ada 30 buah maka satu pohon sekali panen menghasilkan  30buah x 50 ribu : Rp.1.500.000/ pohon .
Jika satu Hektar masuk 150pohon x  Rp1.500.000 per panen =225.000.0000 WAAU HASIL YANG FANTASTIS BUKAN? kalau kita punya kebun 2, 3, 4 ha???
Apalagi Kalau kita bisa langsung Jual Ke KONSUMEN dengan 30.000 per Kg. Anda Bisa Menghitung Sendiri berapa keuntungan yang di dapat. 
Coba anda cek harga durian montong di supermarket-supermarket Harga FANTASTIS bukan. ? mereka di pasok dari Thailand dan Malaisia ?
KENAPA BUKAN KITA YANG MASOK? Itulah Tugas Kita…!

Tentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal memerlukan Perawatan yang intensif dan berkelanjutan. Standar Minimal Pemupukan Durian Bawor
  1. Pupuk kandang kotoran kambing 1 karung tiap 3 bulan sekali (harga pupuk 10.000/karung)
  2.  TSP setengah kilogram ( 5000 rupiah)
  3.  NPK setengah kilogram ( 5000 rupiah)
  4. Gandasil D untuk semprot daun (4500 rupiah untuk 5-10 pohon)
  5. Pestisida pembunuh belalang dan semut didaun dan batang (11.000 rupiah untuk 20 pohon sampai 50 pohon)
Coba KALAU PUNYA PETERNAKAN SENDIRI, PUPUK yang di hasilkan diolah untuk Pemupukan Kebun,, Akan Memangkas Biaya Operasinal bukan??
Anggap ongkos pemupukannya 25.000/pohon maka dalam setahun satu pohon untukMenghasibiskan kurang lebih  300ribu, jika 150 pohon = Rp45.000.000.
jika sekali panen terjelek Rp.200,000.000 per tahun maka dikurangi ongkos pupuk Rp. 45.000.000 akan didapat hasil bersih : Rp. 155.000.000 / 12 bulan kalau dihitung  diangka GAJIAN per BULAN nya Rp. 12.916.666 (ini hanya estimasi terjeleknya). dan semakin Tahun produksi akan terus meningkat. umur pohon 10tahun bisa menghasilkan kurang lebih 60-70buah dengan berat rata-rata 3kg.
Semoga Ilustrasi Analisa Usaha Berkebun Durian ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, dan apabila ada kesalahan dalam hitungan saya mohon maaf sebesar-besarnya.

PEDOMAN BUDIDAYA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus)



Jpeg

I.    Pendahuluan

Tanaman  durian  merupakan  tanaman  buah  berupa  pohon. Tanaman durian semula berupa tanaman liar yang berasal dari hutan Malaysia,Sumatra, dan Kalimantan. Buah durian sangat digemari hampir semua orang dan sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad VII Masehi. Buah durian  rasanya manis,  harum  dengan  warna  dagingnya putih  sampai kekuningan dan banyak mengandung kalori, vitamin, lemak dan protein. Di Thailand budidaya tanaman durian sudah dilakukan secara intensif dalam kawasan berbentuk kebun yang cukup luas, sedang di Indonesia pada umumnya masih berupa tanaman yang di tanam di pekarangan. Manfaat tanaman durian selain diambil buahnya, pohonnya dapat dipakai sebagai pencegah erosi di lahan yang miring, batangnya dapat digunakan sebagai  bahan tinggi,  sehingga bangunan,  bijinya  mempunyai  kandungan  pati  cukup dapat  dipakai  sebagai  alternatif  pengganti  makanan, kulitnya dapat dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus.

II.    Syarat Tumbuh

a.    Iklim.
Durian tumbuh dengan baik di daerah tropika basah dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tersebar merata sepanjang tahun dengan lama bulan basah 9-10 bulan/tahun dan 1-2 bulan kering  sebelum berbunga. Intensitas cahaya 40-50%, dengan suhu 22-30ÂșC.
b.    Ketinggian Tempat.
Ketinggian tempat yang baik antara 100-500 M dpl, jika ditanam pada daerah yang lebih tinggi akan menurunkan mutunya.
c.    Tanah.
  1. Tanaman durian akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-7 dan optimum pada pH 6-6,5.
  2. Kondisi drainase lahan harus baik, dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm dan 150-200 cm, karena akar durian sangat peka (busuk)  bila terendam air.
  3. Tanah grumosol dan andosol cocok untuk tanaman durian.
  4. Tanah subur dan kaya kandungan bahan organik.

III.    Budidaya

a.    Pengolahan lahan.
  1. Lahan dibersihkan dari rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar, kemudian dibajak/dicangkul
  2. Di sekitar kebun perlu dibuat saluran drainase guna menghindari adanya genangan.
  3. Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum musim hujan.
b.    Penanaman.
  1. Jarak tanam 10 x 10 M untuk jenis durian genjah, dan 12 x 12 M untuk jenis durian sedang dan dalam.
  2. Lubang tanam dengan ukuran 80 x 80 x 70 cm atau 70 x 70 x 60 cm atau  disesuaikan  dengan  jenis  tanah  dan  kondisi  lahan,  tanah galian bagian atas (20 cm) dipisahkan dengan tanah galian bagian bawah dan dibiarkan selama 2-3 minggu.
  3. Lubang  tanam  ditutup  kembali,  dengan  tanah  galian  atas  lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur dengan pupuk organik/pupuk kompos sebanyak +  30 kg/lubang.
  4. Penanaman dilakukan awal musim hujan pada sore hari agar bibit yang sudah ditanam tidak langsung terkena matahari.
  5. Bibit ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat pada batang kayu/bambu agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus.
  6. Bibit    yang sudah ditanam sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sengatan matahari curah hujan yang lebat. Naungan dapat dibongkar setelah tanaman berumur 3-5 bulan.
  7. Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, agar kelembaban tanah dapat stabil.
c.    Pemeliharaan.
  1. Penyiangan, dilakukan   untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman (1 m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
  2. Penyiraman, hal-hal yang perlu diperhatikan :
  1. Tahap  awal  pertumbuhan  penyiraman  dilakukan  setiap  hari pagi dan sore hari, tetapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama (terlalu basah).
  2. Kebutuhan air pada masa vegetatif 4-5 L/hari dan pada masa produktif 10-12 L/hari.
  3. Setelah  tanaman  berumur  satu  bulan  penyiraman  dilakukan 3x/minggu. Jika tanaman sudah berbuah, penyiraman harus diperhatikan karena kalau kekurangan air dapat mengakibatkan kerontokan buah.
  4. Tanaman durian akan membutuhkan banyak air setelah panen karena diperlukan untuk memulihkan kondisi tanaman menjadi normal kembali.
     3.  Pemupukan   pada   tanaman   yang   belum   berbuah, dilakukan dengan dosis sbb:
a.  Pemupukan  NPK  (15:15:15)  dilakukan  2  kali/tahun,  dengan dosis sbb:
  1. Tanaman  umur  1  tahun,  dosis  pupuk  NPK  40  -  80  gr/pohon/tahun.
  2. Tanaman umur 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 – 300 gr/pohon/tahun.
  3. Tanaman umur 3 – 4 tahun, dosis pupuk NPK 400 – 600 gr/pohon/tahun.
     b.  Pupuk organic/kompos/pupuk kandang diberikan setahun sekali pada akhir musim hujan dengan dosis minimal 15-20kg/pohon.
4.   Pemupukan  pada  tanaman  yang  sudah  menghasilkan/berbuah, dengan dosis/pohon sbb :
  1. Sesudah pemangkasan, pupuk organik 40-60 kg, urea 670 gr, SP-36 890 gr, KCl 530 gr
  2. Saat pucuk mulai menua, urea 335 gr, SP-36 445 gr, KCl 265gr
  3. Dua bln setelah pemupukan kedua, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr
  4. Saat muncul bunga, urea 45 gr, SP-36 225 gr, KCl 100 gr
  5. Satu bulan sbelum panen, urea 180 gr, SP-36 650 gr,  KCl 150gr.
   5. Cara memupuk, dibuat selokan melingkari tanaman dengan garis tengah selokan disesuaikan    dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm dan tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan dan diratakan.  Apabila  tanah  dalam  keadaan  kering segera lakukan penyiraman.
6.  Pemangkasan akar.
  1. Pemangkasan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman  sampai  40%  selama    1  musim.  Selama  itu  pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah,  buah lebih keras dan lebih tahan lama.
  2. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil
  3. tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari panen berkurang dan pertumbuhan terhambat.
  4. Cara pemotongan: kedua sisi barisan pangkal batang.
     7.  Pemangkasan bentuk, dilakukan dengan :
  1. Tanaman sudah berumur 1 tahun.
  2. Pelihara satu batang utama, potong calon cabang primer yang tidak diinginkan (cabang dengan pertumbuhan terlalu panjang, tidak normal atau terserang hama & penyakit), cabang-cabang primer terpilih diatur jaraknya sekitar 40-60 cm.
  3. Pertumbuhan    cabang    diarahkan    supaya    mendatar    atau membentuk sudut sekitar 90 derajat dengan batang utama, dengan mengikat pucuk cabang dengan tali yang diberi pemberat.
  4. Tunas-tunas    liar    yang    tumbuh    di    cabang    terpilih    harus dipangkas dan sisakan 1-2 cm dari pangkal cabang.
  5. Tinggi  tanaman  dipertahankan  sekitar  4  m  dari  permukaan tanah dan cabang terendah berjarak 0,7-1 m dari permukaan tanah.
  6. Oleskan  pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida
     8.  Pemangkasan pemeliharaan, dilakukan dengan :
  1. Tanaman sudah mulai berproduksi pertama
  2. Memangkas cabang bersudut kecil, cabang dan ranting yang terserang hama & penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang besar/produktif dibersihkan dengan menyisakan 1/3 bagian ujung
  3. Memangkas cabang/tunas liar yang tumbuh    tidak    pada tempatnya
  4. Memangkas dahan dan ranting yang rapat, bersilangan atau tersembunyi/terlindung
  5. Memangkas dahan dan rantingyang lemah serta tajuk bagian atas yakni turun 1 ruas pada ujung ranting (terminal)
  6. Memangkas dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk atau ke arah bawah
  7. Pertahankan ketinggian optimal 3-4 m atau 5-6 m
  8. Oleskan pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida
     9.  Penyerbukaan buatan, dilakukan dengan :
  1. Mengumpulkan serbuk sari dalam kantong plastic bersih dengan menggoyang-goyangkan bunga atau disapu dengan kuas halus
  2. Melakukan penyerbukan buatan pada malam hari jam 19.00-21.00,  dengan  mengoleskan  serbuk  sari  ke  kepala  putik memakai kuas halus
   10.  Penjarangan buah. Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dilakukan secara :
a.    Penjarangan secara mekanis, dilakukan :
  1. Pada saat buah sebesar bola tenis dengan menyisakan tiap dompol 1-2 buah dengan bentuk normal, sehat dan bebas dari hama & penyakit,
  2. Buah  tidak  saling  bersinggungan  dengan  membuat  jarak antara dompol dalam satu cabang 20-30 cm.
b.    Penjarangan  kimiawi,  yaitu  dengan  menyemprotkan  hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga  yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya.
d.    Hama dan Penyakit.
1.    Hama
a)    Penggerek buah (Jawa : Gala-gala), bagian yang diserang buah.
Gejala, buah yang diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua. Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    membungkus/membrongsong buah terpilih sejak dini
•    pengasapan   di   bawah   pohon   pada   sore   hari   untuk mengusir imago
2)    Mekanis yaitu, mengumpulkan buah yang terserang hama dan gugur untuk dimusnahkan/dikubur
3)    Biologis yaitu, menggunakan semut rang-rang untuk mengusir imago atau menggunakan musuh alami lain yaitu lalat Tachinidea (Argyroplax basifulfa), Ventura, sp.
4)    Kimiawi  yaitu,  penyemprotan  insektisida,  seperti  Basudin, Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC, dengan dosis 2-3 cc/liter air.
b)    Lebah mini, gejala, bagian yang diserang ranting dan daun.
Gejala: penggerekan ranting-ranting muda dan memakan daun- daun muda. Pengendalian yaitu,  menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40   EC   (Triazofos   420   gram/liter),   dan   insektisida,   seperti Supracide 40 EC dosis 420 gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).
c)    Ulat penggerek bunga.
Gejala  :  kuncup  bunga  terserang  akan  rusak  dan  putiknya banyak yang berguguran, benang sari dan tajuk bunga rusak semua, sedangkan kuncup dan putik patah karena luka digerek ulat.
Pengendalian yaitu, menyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40     EC, Nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
d)    Kutu loncat durian, bagian yang diserang daun.
Gejala : kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun yang masih muda dengan cara menghisap cairan pada tulang-tulang daun sehingga daun-daun akan kerdil dan pertumbuhannya terhambat; setelah menghisap cairan, kutu ini mengeluarkan cairan getah bening yang pekat rasanya manis dan merata ke seluruh  permukaan daun  sehingga mengundang  semut-semut bergerombol.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu, dilakukan sanitasi kebun terutama daun kering
2)    Mekanis  yaitu,  daun  dan  ranting-ranting  yang  terserang dipangkas dan dimusnahkan
3)    Kimiawi yaitu,   menyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100-150 gram/5 liter air.
e)    Penggerek batang dan cabang.
Gejala : adanya lubang kecil bekas gerekan pada batang, dahan atau ranting dan mengeluarkan cairan dan kotoran berwarna kemerahan,  akibatnya  tanaman  kering,  daun  layu/rontok  dan mati.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis, sanitasi kebun dari gulma dan tanaman inang seperti tanaman jeruk, kopi, kakao, sirsak dll.
2)    Mekanis, memotong bagian tanaman yang terserang 5 cm di bawah lubang gerek, kemudian membakarnya supaya larva mati atau memasukkan kawat ke dalam lubang gerekan sehingga larva mati karena tertusuk kawat.
3)    Biologis, menggunakan musuh alami yaitu Brazon zeuzerae (fam. Tachinidea) dan cendawan Beauveria bassiana.
4)    Kimiawi, aplikasi parafin karbolinium plantarum dengan dosis 2  cc/L  atau  menginfus  tanaman  menggunakan  insektisida sistemik melalui batang atau ujung akar.
f)    Rayap, bagian yang terserang batang.
Gejala : adanya alur atau terowongan dari tanah yang menempel di batang.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,    membersihkan kebun dari sisa bonggol kayu atau gulma dan membersihkan batang tanaman dari alur/terowongan rayap
2)    Kimiawi  yaitu, menggunakan  Furadan  disekeliling   pohon dengan dosis 30-50 gr/pohon atau aplikasi insektisida Decis 2,5 EC, Diazinon 600 EC sesuai dosis anjuran.
g)    Kumbang daun dan buah muda.
Gejala : adanya perubahan warna pada bagian yang terserang (warna perunggu) serta permukaan atas daun terdapat bercak berwarna kekuningan.
Pengendalian dilakukan dengan cara:
1)    Biologis,  menggunakan  musuh  alami  predator  dari  Fam. Coccinellidae dan Chrysophidae.
2)    Kimiawi,  aplikasi  akarisida  Antimit  570  EC  (bahan  aktif progargit) dosis 7 cc/liter.
h)    Penggerek biji.
Gejala  :  lubang  pada  kulit  buah  kemudian  masuk  ke  dalam daging buah hingga ke dalam biji.
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara :
1)    Kultur   teknis   yaitu,   memusnahkan   buah   dan   biji   yang terserang
2)    Mekanis yaitu,
•    membungkus/membrongsong buah terpilih sejak dini
•    pengasapan   di   bawah   pohon   pada   sore   hari   untuk mengusir imago
3)    Kimiawi yaitu, penyemprotan dengan insektisida terdaftar dan berijin, dilakukan setelah tanaman selesai berbunga.
i)    Kutu dompolan, bagian yang terserang bunga dan buah.
Gejala : bunga dan buah muda yang terserang menjadi gugur. Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    Pemupukan dan pengairan yang seimbang, sesuai rekomendasi
•    hindarkan tanaman durian dari tanaman inang hama
2)    Mekanis  yaitu,  sanitasi  lingkungan  dengan  memusnahkan bagian tanaman yang terserang  dan membersihkan gulma di sekitar tanaman durian
3)    Biologis yaitu,
•    pemanfaatan musuh alami seperti semut hitam, cendawan parasit Empusa fresenil, atau predator Cryptolaemus montrouzieri
•    penggunaan insektisida botani seperti larutan umbi bawang putih dicampur cabai
4)    Kimiawi yaitu,
•    aplikasi  insektisida  bila  dijumpai  kerusakan  buah  20% setelah penjarangan ketiga
•    mencegah datangnya semut yang membawa kutu, dengan cara melilitkan kain, yang telah dibasahi insektisida, pada batang/cabang tanaman.
j)    Tupai, bagian yang terserang buah.
Gejala  :  bagian  permukaan  kulit  buah  rusak  sampai  bagian daging buah.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Mekanis yaitu,
•    melakukan pembersihan tanaman terutama pada bagian yang menjadi sarang tupai
•    mengusir tupai dengan cara gropyokan, perangkap,atau menembak dengan senapan angin
2)    Kimiawi yaitu, dengan umpan buah-buahan yang sudah diberi racun, seperti Klerat atau Furadan.
2.    Penyakit
a)    Phytopthora parasitica dan Pythium complectens, bagian yang terserang buah.
Gejala : daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua; cabang pohon kelihatan sakit dan ujung- ujungnya mati, diikuti dengan berkembangnya tunas-tunas dari cabang  di  bawahnya;  kulit  di  atas  permukaan  tanah  menjadi coklat dan membusuk; pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai ke akar tunggang; dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ini lebih tahan terhadap serangan jamur sehingga dapat terhindar dari serangan penyakit busuk
•    upayakan  drainase yang  baik  agar  tanah  tidak terlalu basah dan air tidak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan
2)    Mekanis yaitu, pohon yang sakit dibongkar sampai ke akarnya dan dibakar.
b)    Kanker batang.
Gejala  :  kulit  batang  durian  yang  terserang  mengeluarkan blendok (gum) yang gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian yang sakit dapat meluas ke dalam  sampai ke kayu; daun-daun rontok  dan ranting-ranting muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu :
a)    Perbaikan drainase agar air hujan tidak mengalir di permukaan tanah
b)    menanam tanaman yang tahan terhadap penyakit tersebut
c)    memangkas daun yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban kebun
d)    melakukan rotasi tanaman
e)    melakukan  pemupukan  dengan  pupuk  organik/kandang yang dicampur kapur dan mengupayakan pH tanah 6,5
2)    Mekanis yaitu,  eradikasi tanaman sakit parah/mati, kulit yang sakit dikerok/dibuang sampai bagian yang sehat kemudian dibakar. Luka kerokan dibuat oval meruncing di bagian tas dan bawah sehingga luka cepat tertutup. Luka kerokan kemudian diolesi fungisida dan ditutup dengan karbolinum
3)    Biologis    yaitu,    aplikasi    jamur    antagonis,    Trichoderma harzianum, ke permukaan tanah
4)    Kimiawi yaitu, mengkored/mengupas kulit yang sakit sampai ke kayunya yang sehat dan potongan tanaman yang sakit harus dibakar, sedangkan bagian yang terluka diolesi fungisida, misalnya Difolatan 4 F 3%.
c)    Jamur upas, bagian yang diserang cabang tanaman.
Gejala : pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang- benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu    dan masuk ke dalam kulit dan kayu sehingga menyebabkan matinya cabang.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu, memangkas bagian tanaman yang tidak produktif untuk mengurangi kelembaban
2)    Mekanis  yaitu,  jika  jamur  sudah  membentuk  kerak  merah jambu sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kira-kira lebih 30 cm ke bawah ke bagian yang berjamur dan dimusnahkan
3)    Kimiawi,
•    Melumasi cabang yang terserang dengan fungisida, misalnya calizin RM
•    menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.
d)    Busuk buah.
Gejala awal serangan terdapat bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah, kemudian busuk pada bagian yang  terserang  terbentuk  miselium  dan  sporangia  berwarna putih.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    Perbaikan drainase supaya tanah tidak terlalu basah/lembab
•    areal pertanaman dibersihkan dari tanaman inang patogen seperti pepaya, nenas, jeruk dan coklat
2)    Mekanis yaitu,
•    memangkas daun dan dahan yang kurang diperlukan untuk mengurangi kelembaban
•    pemusnahan buah yang terserang penyakit
•    menghindari buah hasil panen bersentuhan dengan tanah
•    tinggi cabang terbawah minimal 1 m.
e)    Busuk akar.
Gejala : timbulnya bercak nekrotik pada akar lateral dimulai dari bagian  ujung;  pada  tingkat  serangan  yang  tinggi,  di  atas permukaan tanah terdapat ujung cabang pohon yang mati, diikuti dengan berkembangnya dari cabang  di bawahnya,  daun  layu dan gugur.
Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu,
•    perbaikan drainase agar tanah tidak terlalu lembab/basah
•    penggunaan batang bawah yang tahan penyakit
2)    Mekanis yaitu,
•    menghindari luka mekanis pada bagian akar dan pangkal batang pada waktu pemeliharaan tanaman
•    membongkar (eradikasi) tanaman yang terserang berat dan akarnya dimusnahkan
3)    Kimiawi yaitu, menggunakan fungisida sistemik dengan cara dikocorkan atau diinfuskan ke akar
f)    Bercak daun.
Gejala  :  adanya  bercak-bercak  kecil  basah  pada  daun  yang semakin melebar, daun kemudian mengering dan gugur. Pengendalian dilakukan dengan cara :
1)    Kultur teknis yaitu, memperlebar jarak tanam.
2)    Kimiawi yaitu, penyemprotan fungisida dan penyiraman yang teratur sejak dari pembibitan

IV.    Daftar Pustaka

Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura, Depatemen Pertanian, 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Durian Sitokong, Kabupaten Kutai Kertanegara
Direktorat Budidaya Tanaman Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, 2010. Standard Operating Procedure (SOP) Durian Kajang, Kabupaten Tanggamus
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2000. Tentang Budidaya Pertanian Durian (Bombaceaesp).

Analisa Hasil Usaha Budidaya Durian


DSC01297
Durian Bawor merupakan durian unggulan dari Banyumas Jawa Tengah, durian bawor ini juga terkenal dengan nama Durian Montong Oranye, karena memang warna dagingnya yang Kuning keorenan, Rasa yang Manis Legit, sedikit pahit, daging Tebal, Biji Sebagian kempis, berata rata-rata 4-5kg. Terbesar bisa 12kg.
Usaha Berkebun Durian saat ini menjadi Trends Usaha di bidang Agrobisnis yang sangat Menjanjikan karena memang keuntungan yang di dapat sangat Menjanjikan.
Berikut ini saya sampaikan Hitungan Analisa secara Umum Budida Durian Bawor  data diambil dari semua pemilik kebun  didaerah banyumas jawa tengah),
1pohon umur 5-6th bisa menghasilkan buah kurang lebih 30buah. jika berat per buah paling ringan 2,5 kg  dan harga per kg buahnya Rp 20.000, maka 1 buahnya harganya Rp50.000 ,
kalau satu pohon ada 30 buah maka satu pohon sekali panen menghasilkan  30buah x 50 ribu : Rp.1.500.000/ pohon .
Jika satu Hektar masuk 150pohon x  Rp1.500.000 per panen =225.000.0000 WAAU HASIL YANG FANTASTIS BUKAN? kalau kita punya kebun 2, 3, 4 ha???
Apalagi Kalau kita bisa langsung Jual Ke KONSUMEN dengan 30.000 per Kg. Anda Bisa Menghitung Sendiri berapa keuntungan yang di dapat. 
Coba anda cek harga durian montong di supermarket-supermarket Harga FANTASTIS bukan. ? mereka di pasok dari Thailand dan Malaisia ?
KENAPA BUKAN KITA YANG MASOK? Itulah Tugas Kita…!

Tentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal memerlukan Perawatan yang intensif dan berkelanjutan. Standar Minimal Pemupukan Durian Bawor
  1. Pupuk kandang kotoran kambing 1 karung tiap 3 bulan sekali (harga pupuk 10.000/karung)
  2.  TSP setengah kilogram ( 5000 rupiah)
  3.  NPK setengah kilogram ( 5000 rupiah)
  4. Gandasil D untuk semprot daun (4500 rupiah untuk 5-10 pohon)
  5. Pestisida pembunuh belalang dan semut didaun dan batang (11.000 rupiah untuk 20 pohon sampai 50 pohon)
Coba KALAU PUNYA PETERNAKAN SENDIRI, PUPUK yang di hasilkan diolah untuk Pemupukan Kebun,, Akan Memangkas Biaya Operasinal bukan??
Anggap ongkos pemupukannya 25.000/pohon maka dalam setahun satu pohon untukMenghasibiskan kurang lebih  300ribu, jika 150 pohon = Rp45.000.000.
jika sekali panen terjelek Rp.200,000.000 per tahun maka dikurangi ongkos pupuk Rp. 45.000.000 akan didapat hasil bersih : Rp. 155.000.000 / 12 bulan kalau dihitung  diangka GAJIAN per BULAN nya Rp. 12.916.666 (ini hanya estimasi terjeleknya). dan semakin Tahun produksi akan terus meningkat. umur pohon 10tahun bisa menghasilkan kurang lebih 60-70buah dengan berat rata-rata 3kg.
Semoga Ilustrasi Analisa Usaha Berkebun Durian ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, dan apabila ada kesalahan dalam hitungan saya mohon maaf sebesar-besarnya.

BERAPA MINIMAL PEMESANAN ?????

Pertanyaan ini sering di lontarkan oleh calon pembeli yang membeli bibit ke Tokobibitonline.com atau ke UD. Satria Tani, Untuk efektif dan efisiensi pengiriman kami memberikan BATAS MINIMUM PEMESANAN  untuk 4 ITEM  untuk BIBIT TANAMAN dan 2 ITEM utntuk PUPUK, HAL INI DI TUJUKAN UNTUK MEMPERMURAH BIAYA KIRIM DAN PENGEPAKAN.
PASTIKAN KEBUTUHAN BIBIT ANDA DARI KAMI
UD. Satria Tani
Kami Bergerak Dalam Pembibitan Durian BAWOR, Durian MONTONG, Durian Menoreh Kuning, Durian Musang King dan Durian Unggulan Lainya.
Kami Siap Melayani Pesanan baik GROSIR atau eceran
Desa Candinegara RT 4 RW 5. Kec Pekuncen, Kab Banyumas, Jawa Tengah, kodepos 53164
Anggi Wahyu Dwi Laksono
tlpTlp / SMS
085 747 919 985 (Idosat),
085 200 475 568 (Telkomsel)

MUSIM HUJAN SAATNYA MENANAM BIBIT DURIAN BAWOR

PicsArt_1447768300761 PicsArt_1447768539908 PicsArt_1447825242802 PicsArt_1447825431772 PicsArt_1447826075231 PicsArt_1447826242188 PicsArt_1447834404281 PicsArt_1447833686323 PicsArt_1447834899425 PicsArt_1447837500326 PicsArt_1447837322606
UD. Satria Tani
Kami Bergerak Dalam Pembibitan Durian BAWOR, Durian MONTONG, Durian Menoreh Kuning, Durian Musang King dan Durian Unggulan Lainya.
Kami Siap Melayani Pesanan baik GROSIR atau eceran
Desa Candinegara RT 4 RW 5. Kec Pekuncen, Kab Banyumas, Jawa Tengah, kodepos 53164
Anggi Wahyu Dwi Laksono
tlpTlp / SMS
085 747 919 985 (Idosat),
085 200 475 568 (Telkomsel)